JURnaL Celebes-Makassar. Musibah menimpa Komunitas Pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah, Tamangapa, Makassar, Sulawesi Selatan. Bangunan Sanggar Kegiatan Warga (SKW) TPA di Kelurahan Tamangapa yang didalamnya ada studio radio komunitasTeras FM dan perpustakaan warga, ludes dilalap api Jumat (17/6/2011) saat umat muslim sedang menjalankan salat Jumat.
Kebakaran ini terjadi bertepatan radio komunitas Teras FM berusia tujuh tahun. Teras (tempat rakyat bersuara) adalah salah satu radio komunitas paling eksis di Makassar yang telah memberikan kontribusi besar pada pembelajaran komunitas pemulung di TPA Tamangapa.
Kebakaran terjadi tiba-tiba sehingga tidak sempat dilakukan upaya memadaman api, hampir semua pria dewasa di tempat sekitar sedang melaksanakan salat Jumat. Bahkan sebaghagian warga yang lain hanya menyadari setelah shalat usai dilaksanakan. Saat kejadian, studio sedang kosong dan radio dalam keadaan off.
Menurut beberapa warga yang berada di sekitarnya, kejadian ini begitu singkat hanya sekitar 20 menit saja, sehingga tidak ada yang dapat di perbuat. Hal ini diperparah kurangnya sumber air yang ada disana satu-satunya sumber air yang ada adalah air PDAM juga sedang tidak mengalir.
Beberapa pengelola radio pingsan, sementara anggota komunitas yang lain menangis sejadi-jadinya menyaksikan kejadian tersebut. ” baru dua hari yang lalu kami selesai pelatihan di tempat ini”, kata Erni salah seorang anggota komunitas pemulung sambil terisak.
Selain seperangkat peralatan studio yang baru beroperasi kembali sekitar seminggu yang lalu setelah mengalami kerusakan beberapa bulan, juga terdapat komputer editing film yang masih relatif baru.
Didalam bangunan tersebut juga terdapat perpustakaan warga yang berisi lebih 2000 buku bacaan yang merupakan donasi dari berbagai pihak, baik dari masyarakat, LSM maupun pemerintah.
SKW yang didirikan oleh Yayasan Pabata Ummi (YAPTA-U) bersama warga pada tahun 2007 tersebut selama ini berfungsi sebagai pusat kegiatan pertemuan dan pelatihan bagi komunitas pemulung serta menjadi tempat belajar dan bermain bagi anak-anak mereka. Selain itu, bangunan yang terbuat dari kayu berbentuk rumah bugis ini kerap dijadikan sebagai tempat hajatan masyarakat sekotarnya seperti acara sunnatan dan kawinan.
Belum di ketahui pasti dari mana sumber api tersebut. Beberapa masyarakat menduga api bersal dari dalam bangunan.
Setelah kejadian, petugas kepolisian Polsek Manggala langsung memasang police line di lokasi kejadian dan meminta sejumbah warga untuk dibawa ke kantor polsek guna dimintai keterangan.
Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Misalnya saja, peralatan studio radio komunitas TERAS FM diantaranya, 3 komputer, 2 mixer, 1 power dan pemancar, 2 UPS, 4 Mic dan HeadPone, printer serta sejumblah kelengkapan siaran lainnya, administrasi perijinan dan dokumen lainnya. Sementara ribuan buku-buku pada perpustakaan pemulung habis tidak tersisa. (m)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar